Jumat, 01 Mei 2020

TEKNOLOGI TELEVISI

Mata Pelajaran : Penerapan Sistem Radio dan Televisi
Kelas XI

TEKNOLOGI TELEVISI


Pesawat Televisi
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.

Gambar dan Suara
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz melainkan 25 khz.

Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.


TELEVISI HITAM PUTIH


Fungsi dari masing-masing blok di atas adalah:
1. Antena, menerima sinyal dari pemancar, tergantung frekuensi pemancar, terdapat antena untuk VHF (Very High Frequency) 47Mhz - 68 Mhz, 174 Mhz - 238 Mhz dan UHF (Ultra High Frequency) 470 Mhz - 790 MHz.
2. Pemilih kanal (tuner), mendapat sinyal dari antena, dipilih frekuensi pemancar yang diinginkan. Sinyal berfrekuensi tinggi diperkuat dan diubah frekuensinya menjadi frekuensi antara. Frekuensi antara gambar sebesar 38,9 Mhz dan frekuensi antara suara sebesar 33,4 MHz.
3. Penguat frekuensi antara (IF), sebuah penguat selektif menguatkan frekuensi antara yang dihasilkan oleh tingkat sebelumnya.
4. Penguat demodulator gambar (demodulator AM) diperoleh kembali sinyal gambar dan frekuensi antara suara 5,5 Mhz. Frekuensi ini diperoleh dari selisih antara 38,9 MHz - 33,4 MHz = 5,5 MHz.
5. Penguat gambar, merupakan penguat dengan daerah frekuensi lebar 0 – 5 Mhz, menguatkan sinyal gambar lebih lanjut sehingga mampu mengendalikan tabung gambar.
6. Frekuensi antara suara dikuatkan dalam penguat frekuensi antara suara yang ditala pada Frekuensi tengah (frekuensi antara) 5,5 MHz.
7. Untuk mendapatkan suara, maka frekuensi antara suara 5,5 Mhz dimasukkan dalam demodulator FM.
8. Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal frekuensi rendah yang dihasilkan demodulator FM, sehingga mampu menggerakkan loudspeaker.
9. AGC (automatic Gain Control) menghasilkan tegangan untuk mengatur penguatan penguat antara dan mengatur redaman pada rangkaian masukan (pemilih kanal).
10. Penyaring pulsa menyaring pulsa penyerempak yang ikut dipancarkan bersama sinyal gambar oleh pemancar.
11. Pemisah pulsa memisahkan pulsa penyerempak vertikal dengan pulsa penyerempak horisontal.
12. Generator vertikal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji dengan frekuensi 50 Hz, dan diserempakan langsung dengan pulsa vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.
13. Tingkat akhir vertikal menguatkan arus gigi gergaji yang dihasilkan oleh generator vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.Pembelok vertikal, mendapat tegangan/arus gigi gergaji bertugas membelokkan sinar secara vertikal.
14. Penyama fasa menyamakan antara fasa gelombang gigi gergaji yang dibangkitkan generator horisontal dengan pulsa horisontal yang diterima.
15. Generator horisontal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji untuk pembelokan horisontal/baris diperlukan tegangan berfrekuensi 15.625 Hz.
16. Tingkat akhir horisontal menguatkan arus gigi gergaji berfrekuensi 15.625 Hz, sehingga mampu mencatu kumparan pembelok horisontal.
17. Bagian tegangan tinggi menaikkan tegangan rendah menjadi tegangan tinggi arus searah (14 - 18 kV untuk anoda tabung hitam putih, 25 kV untuk anoda tabung warna). Tegangan rendah diperoleh dari tingkat akhir horisontal. Pembelok horisontal bertugas membelokkan sinar secara horisontal.
18. Tabung gambar mengubah sinyal listrik gambar menjadi gambar.
19. Loudspeaker mengubah sinyal listrik suara menjadi suara.
20. Catu daya, mencatu tegangan kerja setiap blok.


TELEVISI WARNA



Penerima televisi warna merupakan penyempurnaan dari penerima televisi hitam putih dengan menambahkan bagian warna. Untuk memudahkan mengenali bagian-bagian dari rangkaian penerima televisi warna maka digambarkan rangkaian blok televisi warna bagian pengolah warna seperti gambar di bawah:

Prinsip kerja masing-masing blok:
1. Penguat pelewat jalur (penguat band pass), untuk memperkuat dan menyaring sinyal Sub pembawa warna 4,43 + 0,5 Mhz . Juga sebagai pengoreksi cacat respons frekuensi dari sinyal sub pembawa warna, pengontrol kroma otomatis, pemati warna dan kejenuhan kroma.
2. Rangkaian penambah, menjumlahkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat jalur dan rangkaian penunda dari hasil penjumlahan tersebut keluar sinyal U.
3. Rangkaian pengurang, mengurangkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat jalur dan rangkaian penunda dari hasil pengurangan didapat sinyal V.
4. Rangkaian switching (penukar) fasa 180? berfungsi untuk menukar polaritas sinyal V pada tiap pergantian garis horisontal.
5. Rangkaian penguat U dan penguat V, berfungsi untuk memperkuat level amplitudo sinyal U dan sinyal V.
6. Demodulator B-Y, sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal B-Y dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna B.
7. Demodulator G-Y, dicampurkan sinyal B-Y dan R-Y untuk mendapatkan sinyal G-Y , sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal G-Y dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna G.
8. Demodulator R-Y, diberikan kembali sinyal pembawa dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna R.
9. Rangkaian keluaran sinyal krominan (Penguat output video B,G,R) mematriks sinyal warna dengan sinyal luminan dari penguat gambar, hingga dihasilkan tiga sinyal warna primer dan kemudian sinyal ini diperkuat hingga mencapai tegangan yang cukup untuk mengendalikan tabung gambar.
10. Penguat burst, memperkuat sinyal burst dari pemancar untuk menyinkronkan osilator 4,43 MHz.
11. Rangkaian deteksi fasa, untuk mendeteksi fasa perubahan sinyal V + 135? dan - 135? terhadap sumbu UB-Y.
12. Rangkaian deteksi 1/2 frekuensi horisontal, untuk mendeteksi polaritas sinyal V dengan cara membangkitkan sinyal-sinyal diskriminasi dalam setiap dua garis perubahan horisontal. Sinyal-sinyal ini diberikan ke rangkaian FF dan switching fasa 180?.
13. Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2 H untuk menjalankan rangkaian switching fasa 180?.Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2 H untuk menjalankan rangkaian switching fasa 180?.
14. Osilator 4,43 Mhz, untuk membangkitkan sinyal 4,43 MHz sebagai pembawa sinyal gambar.


Tugas 12052020

Selasa, 28 April 2020

TOPVIEW SIMULATOR


Mata Pelajaran : Teknik Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroller

Mikrokontroller dengan Topview Simulator


Mikrokontroller erat hubungannya dengan hardware dan software. Komponen yang digunakan juga mempunyai spesifikasi khusus dengan penggunaan frekuensi, input, output, serta tegangan dan arus yang akan dibaca dan diolah oleh bahasa pemrograman. Sedangkan sisi software untuk menentukan bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk menggunakan mikro yang akan kita pakai misalnya MCS51 dan MCS52 karena mereka mempunyai file header sendiri-sendiri.
Untuk mengenal lebih jauh mikrokontroller, pada sisi hardware tentu akan membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk membeli perangkat yang dibutuhkan untuk aplikasi yang kita buat. Sedangkan software dapat dimiliki tanpa biaya yang besar, bahkan tanpa biaya apapun atau gratis. Sehingga disini kita akan memilih Topview Simulator.


Pada Topview simulator, untuk melakukan simulasi, kita dapat me-load aplikasi dalam bentuk .hex/.bin. Selain itu Topwiew menyediakan modul-modul seperti keypad/keyboard, led, lcd, dan beberapa modul lain untuk simulasi. Kita juga bisa melihat isi memori ketika aplikasi sedang dijalankan.

Bahasa assembly yang kita buat dapat dijalankan pada Topview Simulator.

Pertama-tama kita akan membuat program dalam bahasa assembly. Untuk membuatnya dapat menggunakan aplikasi notepad yang ada di windows, simpan file tersebut dengan extension asm. Contoh: latihanTAV.asm. Selanjutnya kita membuka Topview Simulator yang sudah diinstal di computer. Dari Topview Simulator kita buka file “latihanTAV.asm”.

Setelah sukses di compile maka akan terbentuk file baru yang berextension HEX, LST dan file bernama Mod51. Dan selanjutnya Topview akan membaca file-file tersebut untuk dieksekusi. Pengaturan pada Topview juga harus dilakukan untuk mendapatkan tampilan yang kita inginkan misalnya, kita akan menggunakan LED sebagai tampilannya, maka kita dapat melihat hasil program tersebut.

Untuk lebih jelasnya silakan melihat video materinya.


Senin, 27 April 2020

BAHASA ASSEMBLY


Mata Pelajaran : Teknik Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroller


Bahasa Assembly


Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman yang terdiri dari instruksi-instruksi yang menggantikan kode-kode biner dari bahasa mesin dengan mnemonic sehingga mudah diingat, biasa disebut kode sumber. Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh computer, biasa disebut  kode objek.

Misalkan suatu instruksi penjumlahan akan dituliskan dalam bahasa mesin yang berupa kode-kode biner 10110011, dapat dibuat dalam bahasa assembly dengan kode mnemonic ADD sehingga mudah diingat dibandingkan dengan penulisan dalam bentuk kode 0 dan 1.

Dalam setiap instruksi membutuhkan suatu operand baik berupa data langsung maupun tidak langsung atau berupa alamat suatu lokasi memori tempat menyimpan data bersangkutan. Baris-baris program yang mengandung instruksi mesin atau pengarah assembler harus mengikuti aturan program assembler ASM51.

Beberapa contoh dan kegunaannya bahasa assembly directive (kode pengarah bagi assembler compiler)
EQU                      : pendefinisian konstanta
DBIT                     : pendefinisian data dengan ukuran 1 bit
ORG                      : inisialisasi alamat mulai program
DATA                    : pendefinisian internal direct data (data langsung)
IDATA                   : pendefinisian internal indirect data (data tidak langsung)
END                      : penanda akhir program
CODE                    : penanda mulai pendefinisian program
#INCLUDE           : mengikutsertakan file program line

Beberapa contoh dan kegunaan instruksi yang harus di eksekusi oleh CPU mikrokontroller
ACALL                   : Absolute Call, memanggil sub rutin program
AJMP                    : Absolute Jump, memindahkan kendali program ke lokasi tertentu
CJNE                     : Compare and Jump if Not Equal, membandingkan data langsung dengan dengan lokasi   memori tertentu
CLR                       : Clear, mereset data akumulator
DEC                       : Decrement, mengurangi isi lokasi memori yang di tuju
DJNZ                     : Decrement and Jump if Not Zero, mengurangi isi register dengan 1 hingga           hasilnya 0 maka instruksi selanjutnya akan dilaksanakan
INC                       : Increment, menambahkan isi memori dengan 1
MOV                     : Move from memory, memindahkan isi akumulator/register atau data
RET                       : Return from subroutine, kembali dari suatu subrutin program ke alamat terakhir subrutin tersebut dipanggil
RR                         : Rotate Right, memutar akumulator ke kanan (right)

Contoh program bahasa assembly:

$mod51
org 0H

ljmp loop

delay:
      mov R7,#10
l1:   mov R6,#85
l2:   mov R5,#85
l3:   djnz R5,l3     
      djnz R6,l2     
      djnz R7,l1
      ret

GerakKiri:
               mov a,#0FEH
geki:      mov P2,a
               rl a
               acall delay
               cjne a,#7FH,geki
               ret
GerakKanan:
               mov a,#7FH
geka:     mov P2,a
               rr a
               acall delay
               cjne A,#0FEH,geka
               ret
              
loop:      acall Gerakkiri
               acall GerakKanan
               sjmp loop
              
end

Rabu, 25 Maret 2020

SIMBOL KOMPONEN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Gambar teknik adalah gambar yang terdiri dari simbol, garis, dan tulisan tegak yang bersifat tegas. Digunakan untuk memberikan penjelasan lengkap tentang suatu benda atau konstruksi, berdasarkan ketentuan dan standard teknik yang sudah disepakati oleh badan standardisasi, baik itu nasional maupun internasional

Di dunia ini badan standard yang sering kita dengar diantaranya JIS kependekan dari Japanese Industrial Standard merupakan badan standardisasi jepang. ISO kependekan dari International Organisation for Standardization merupakan badan standardisasi internasional yang bermarkas di Geneva, Swiss. Standard iso merupakan standard yang paling banyak dipakai diseluruh dunia. Dan masih banyak lagi badan standardisasi termasuk di indonesia ada SNI yaitu standard nasional indonesia.

Untuk memudahkan pemahaman gambar teknik, agar gambar lebih mudah dipahami biasanya digunakan simbol, unit pengukuran, perspektif atau proyeksi, skala, serta layout halaman yang standard.

Simbol-simbol yang biasa di gunakan dalam instalasi listrik dan simbol yang biasa digunakan dalam elektronika


Selasa, 24 Maret 2020

SIMBOL KOMPONEN ELEKTRONIKA

Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Kelas X


KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

Komponen-komponen yang biasa digunakan dalam peralatan elektronika:


Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :


  • Resistor yang Nilainya Tetap
  • Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  • Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  • Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)







Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :


  • Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  • Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum





Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :


  • Induktor yang nilainya tetap
  • Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.




Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :


  • Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  • Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  • LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
  • Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
  • Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
  • Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
  • Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
  • Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.




Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.




sumber:

www.teknikelektronika.com

Tugas Kelas X

Daftar Soal dan Tugas Kelas X


Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Tugas 25032020

Tugas Kelas XI

Daftar Soal dan Tugas Kelas XI

Tugas 12052020
1. Gambarkan didalam buku catatan, blok diagram TV Hitam Putih, fotokan tugas dan kirim ke alamat email tav.smkn2kal@gmail.com
2. Gambarkan didalam buku catatan, blok pengolah warna TV Warna, fotokan tugas dan kirim ke alamat email tav.smkn2kal@gmail.com

Tugas Kelas XII

Tugas PKWU:

Tugas 09042020

Display P10 dan Arduino




sumber: www.indomaker.com/

Jumat, 13 Maret 2020

JADWAL UNBK - 2020

Jadwal UNBK 2020 - Teknik Audio Video

Sesi sesuai dengan pelaksanaan gladi sebelumnya:
Sesi  1 07.00 WIB
Sesi  2 09.30 WIB
Sesi  3 12.30 WIB

Waktu pelaksanaan
Senin, 16-03-2020 - Bahasa Indonesia
Selasa, 17-03-2020 - Matematika
Rabu, 18-03-2020 - Bahasa Inggris
Kamis, 19-03-2020 - Teori Kejuruan

Jaga kesehatan agar dapat mengikuti ujian dengan baik dan memohon doa restu orangtua agar sukses UNBK


DOWNLOAD FILE

Download File

Soal UKK thn 2020 Audio Video
KIKD Teknik Audio Video 2017
Silabus Penyelarasan Industri 2017



Kisi-kisi UN TAV 2020



Kisi-kisi UN 2020 – Teknik Audio Video


v  Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
  • Simbol-simbol K3
  • Gambar proyeksi dan gambar potongan

v  Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroler
  • Pemrograman pada mikroprosesor dan mikrokontroler
  • Arsitektur mikroprosesor dan mikrokontroler

v  Teknik Listrik dan Elektronika
  • Penggunaan alat ukur listrik dan elektronika
  • Sifat dan aturan rangkaian seri, paralel, dan campuran
  • Rangkaian dasar digital
  • Hukum-hukum kelistrikan

v  Penerapan Rangkaian Elektronika
  • Prinsip kerja sensor rangkaian elektronika
  • Komponen transduser pada rangkain elektronika
  • Rangkaian penghitung (counter)
  • Rangkaian inverter DC ke AC
  • Penguat op-amp
  • Rangkaian dengan thyristor

v  Penerapan Sistem Audio, Radio, dan Televisi
  • Jenis-jenis rangkaian penguat daya audio (power amplifier)
  • Prinsip kerja macam-macam loudspeaker
  • Prinsip kerja macam-macam mikropon
  • Modulasi sinyal analog
  • Instalasi CCTV, home theater, audio video mobil
  • Pemrosesan sinyal warna pada televisi

Pelaksanaan UNBK 16-18 Maret 2020


Senin, 24 Februari 2020

GAMBAR KERJA


Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas XI/Genap


LEMBAR KERJA/GAMBAR KERJA

Lembar Kerja/Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang terlibat dalam proses pembangunan fisik. Gambar kerjapun terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan dan warna. Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik sesuai dengan ide. Dengan bantuan gambar kerja, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka dari itu, gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh pelaksana. 

A. Konsep Lembar Kerja / Gambar Kerja

Banyak cara manusia menyampaikan semua pemikiran atau maksudnya. Baik secara lisan (suara) yang bersifat abstrak maupun lewat sebuah alat atau berupa visual (gambar atau tulisan). Sejak dahulu gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antara individu manusia hingga sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai, bahkan dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi orang teknik . 
Desain produk atau dalam bahasa keilmuan disebut Desain Produk Industri, atau bisa juga dikatakan dengan Gambar Kerja merupakan bidang keilmuan yang menentukan bentuk dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan kemampuan proses produksi pada industry yang memproduksinya. Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik yang bisa juga disebut dengan bahasa teknik. Sebagai suatu bahasa gambar teknik harus dapat menjelaskan keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif. 

Gambar kerja adalah gambar yang digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan/dikerjakan di lapangan, gambar kerja ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti di dalam pelaksanaan pekerjaannya, biasanya disebut juga dengan shopdrawing, gambar kerja merupakan penyempurnaan  dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existing. Shopdrawing ini juga bisa digunakan sebagai dasar pembayaran/penagihan kepada pemilik proyek. 
Gambar kerja merupakan awal sebuah pekerjaan yang menyangkut konstruksi, meliputi bagian-bagian dari sebuah konstruksi secara detail. Potongan-potongan gambar sekecil apapun merupakan sebuah item pekerjaan yang berguna untuk menghindarkan kerancuan yang membingungkan pihak-pihak yang berkepentingan. Unsur karya seni berupa foto atau gambar yang disusun di atas karton dan siap difoto untuk dijadikan bahan cetakan, seperti iklan cetak, poster dan kemasan. 

Fungsi gambar kerja sebagai sumber informasi memiliki makna bahwa gambar kerja harus mampu menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya, harus berisi keterangan-keterangan yang pasti, tidak boleh menimbulkan keragu-raguan. Jenis produk yang beraneka ragam  mengakibatkan pekerja akan kesulitan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap. Lambang-lambang harus dipergunakan daripada catatan-catatan dalam suatu bahasa dan pengertiannya harus seragam secara Internasional. Dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh mana kepastian tersebut dapat dipromosikan dengan ketentuan kondisi optimal dari standar harus ditetapkan.
Gambar Teknik merupakan suatu bentuk ungkapan gagasan atau pemikiran mengenai suatu sistim, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan instruksi dan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar, atau lukisan teknis. 


B. Tujuan Gambar Kerja

Semua gambar yang ada pasti memiliki fungsi dan tujuan, walaupun gambar itu dibuat tanpa dasar apapun, akan tetapi persepsi orang melihatnya pasti akan berbeda-beda. Tujuan gambar teknik untuk membuat orang berpikir satu tujuan. Misalnya, gambar kerja denah rumah, sudah pasti setiap yang melihat akan  beranggapan ini adalah langkah awal sebelum menjadi sebuah rumah nyata. Adapun fungsi gambar teknik secara umum, diantaranya : 
Alat Komunikasi 
Arsip Perencana 
Menyampaikan Informasi 
Instruksi 

Fungsi gambar yang mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar sering dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik maka gambar di sebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjanan teknik. Penyampaian informasi dengan gambar harus sesingkat-singkatnya, selengkap-lengkapnya, dan sejelas-jelasnya. Penyampaian informasi dengan gambar banyak memakai simbol-simbol standar, maka penting bagi penulis maupun pembaca agar mengetahui dan memahami apa maksud dari lambang-lambang yang tertera. Tujuan penggunaan gambar teknik adalah menterjemahkan gambar desain menjadi gambar terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi, menghitung biaya, penggunaan material dan sebagainya. Gambar teknik memiliki tiga fungsi, yaitu menyampaikan informasi, bahan dokumentasi dan menuangkan gagasan untuk pengembangan . 


C. Langkah Pembuatan Gambar Kerja

Gambar Kerja merupakan gambar yang digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan atau dikerjakan di lapangan. Gambar ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti di dalam pelaksanaan pekerjaannya, biasanya disebut dengan shopdrawing. Gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existing. Konsep Abstrak dalam pikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Kemudian gambar dan dianalisis secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna. Kerja seorang perancang diawali dengan pembuatan sketsa. Gambar kasar tersebut kemudian dianalisa sehingga dapat ditentukan dari bahan apa komponen tersebut harus dibuat dan bagaimana metode pembuatannya. Desainer juga harus memberikan rincian banyaknya elemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki sketsa menjadi gambar rancangan, yang memuat keterangan-keterangan dengan detail. Sebagai hasil akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja

Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh juru gambar (drafter) yang bertugas menyajikan keterangan-keterangan pada gambar secara ringkas namun mencukup seluruh gagasan perancang. Seorang juru gambar harus selalu berkonsultasi dengan perancang atau perencana proses saat menyajikan keterangan-keterangan pada gambar. Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Seorang operator dituntut memiliki kemampuan mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa atau mengetahui aturan-aturan gambar menurut standarisasi Seorang wirausaha harus mampu membuat sebuah gambar kerja berupa desain produk yang dibuat sehingga mampu langsung dibuat sesuai dengan harapan wirausaha. 

Langkah-langkah wirausahawan dalam membuat gambar kerja menjadi produk nyata, diantaranya : 
a) Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar 
b) Menetapkan ide atau gagasan 
c) Membuat gambar produk 
d) Membuat prototype produk bisa dari tanah liat atau bahan lunak lainnya 
e) Menganalisanya mengenai contoh produk tersebut 
f) Evaluasi jika ada kekurangannya 


D. Prototype Produk

Prototype produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk, tahapan ini sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototype tersebut.
Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan  suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers). Prototype adalah sebuah contoh atau model awal dari produk. Prototype membuat ide yang abstrak menjadi bentuk nyata yang lebih kongkrit. Dalam design thinking, tidak cukup hanya memikirkan ide, mendiskusikan dan membicarakannya saja. Perlu langkah  konkrit untuk membuatnya menjadi nyata. 
Tujuan membuat prototipe bukanlah untuk menguji produk yang sudah selesai, tujuan membuat prototipe adalah untuk belajar. Menemukan kesalahan dan kegagalan sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar. 


Tahapan-Tahapan Prototype

Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. 

Tahapan prototype: 
a) Pendefinisian produk, merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. 
b) Working model, dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype rekayasa.
c) Prototipe rekayasa (engineering prototype), dibuat seperti halnya working model namun mengalami  perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
d) Prototipe produksi (production prototype), bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. 
e) Qualified production item, dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. 

Minggu, 23 Februari 2020

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER


Bidang Keahlian  : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian  : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video (C3)
Mata Pelajaran : Pemograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Kelas XI / Genap


PENGERTIAN MIKROKONTROLER

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.

Blok diagram mikrokontroler secara umum digambarkan sebagai berikut:



FUNGSI MIKROKONTROLER

Beberapa fungsi mikrokontroler yaitu :
• Sebagai Counter
• Sebagai Decoder dan Encoder
• Sebagai Flip –  Flop
• Sebagai Pembangkit Osilasi
• Sebagai Timer / Pewaktu
• Sebagai ADC ( Analog Digital Converter )


JENIS – JENIS MIKROKONTROLER

1. MIKROKONTROLER AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC (Reduce Instruction Set Computer) inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock.

Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur mikrokontroler-mikrokontroler yang sudah ada.

2. MIKROKONTROLER MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC (Complex Instruction Set Computer). Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.

Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20 kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media memori-program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap versinya.


3. MIKROKONTROLER PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640.

PIC memungkinkan Anda untuk mengontrol perangkat output ketika mereka dipicu oleh sensor dan switch. Program dapat dihasilkan dengan menggunakan diagram alur dalam perangkat lunak komputer, yang kemudian dapat di-download ke dalam chip PIC. Mereka dapat ditulis ulang sebanyak yang Anda inginkan. Memori jenis ini disebut memori flash.

4. MIKROKONTROLER ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32­bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor­ Microsoft di IBM PC






Selasa, 18 Februari 2020

PENYAKIT SAAT PKL


Safety Industri

Resiko Penyakit Tipes Saat PKL
Semester genap bagi siswa kelas XI adalah waktu akan melaksanakan PKL atau biasa disebut Prakerin. Terutama bagi siswa yang berlokasi jauh dengan tempat PKL sehingga harus indekos maka sakit gejala tipes akan sangat rentan dan harus menjadi perhatian karena banyak dialami oleh siswa.

Tipes dan Deman Berdarah
Dalam dunia medis khususnya untuk orang awam, ada dua jenis penyakit demam tinggi yang punya gejala mirip, yaitu tipes dan demam berdarah. Kedua jenis penyakit yang ditandai dengan demam tinggi ini  baru bisa dipastikan penyebabnya setelah setidaknya 3 hari untuk dilakukan tes darah. Demam berdarah punya ciri khas kandungan trombosit saat cek darah, sedangkan sakit tipes bisa diidentifikasi dari kandungan leukosit dalam darah.

Penyakit tipes biasanya dipicu oleh daya tahan tubuh yang drop, makan tidak teratur, kurang istirahat sehingga membuat bakteri Salmonella typhi bisa tumbuh dan berkembang dalam saluran pencernaan kita. Bakteri ganas ini biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang sudah kotor.

Gejala dan Pencegahan Tipes
Saat Anda mulai merasakan tubuh yang tidak enak badan, kemudian meriang dan bisa semakin membuat tubuh lemas dan suhu makin naik, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi pada kesehatan Anda yaitu, demam biasa, demam berdarah atau tipes.

Sebelum 3 hari, penyakit tipes belum kelihatan. Seringkali keluhan lain ikut menyertai seperti  diare, mual, sakit perut, sakit kepala, tubuh lemah, susah tidur dan sebagainya.

Jika belum jelas sakit tipes atau bukan, biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas, dan setelah memastikan hasil lab bahwa pasien menderita tipes baru dilakukan pengobatan yang spesifik karena jika terlambat penanganan akan berbahaya. Komplikasi sakit serius seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus) adalah efek dari keterlambatan penanganan tipes yang harus diwaspadai.


Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Tipes
Jika terdeteksi sakit tipes, maka untuk mempercepat proses penyembuhan langkah sederhana berikut ini bisa dilakukan (di rumah/rawat jalan jika tipes stadium awal)

Istirahat cukup, makan teratur dan minum banyak air putih
Jaga kebersihan dengan rutin cuci tangan teratur dengan sabun desinfektan
Penyakit tipes termasuk jenis penyakit yang mudah kambuh karena disebabkan oleh kemampuan bakteri Salmonella typhi untuk bertahan hidup di dalam saluran usus dalam waktu lama, sehingga jika gaya hidup kita tidak sehat maka mudah terpicu untuk kambuh kembali.

Tipes berisiko terhadap komplikasi penyakit berikut ini:

  • Pendarahan sistem pencernaan dari dalam
  • Infeksi saluran pencernaan yang menyebar ke jaringan sekitarnya
  • Stadium lanjut usus atau sistem pencernaan bisa pecah.

Gejala komplikasi tipes yang perlu diwaspadai biasanya seperti berikut ini:
Untuk komplikasi pendarahan seringkali diawali dengan gejala sesak napas. Pasien mudah lelah kadang diikuti muntah darah, kulit pucat, denyut jantung tidak teratur. Dalam tahap lanjut tinja bisa berwarna hitam pekat. Kondisi ini membutuhkan pengobatan dalam bentuk operasi perbaikan pencernaan.
Untuk komplikasi dinding sistem pencernaan terluka atau berlubang bisa berisiko kematian ditandai dengan infeksi dalam darah (sepsis), mual dan muntah dan masuk kategori gawat darurat.

Tipes stadium awal dimulai dari 1-2 minggu sejak demam awal terjadi dan membutuhkan pengobatan antibiotik rutin selama perawatan di rumah. Walaupun biasanya gejala berkurang setelah 2-3 hari mengonsumsi antibiotik, namun pengobatan dan perawatan di rumah harus berjalan dengan baik yang meliputi: istirahat cukup, makan teratur (porsi kecil sering atau porsi banyak cukup 3x sehari) dan minum banyak air putih serta cuci tangan teratur dengan sabun dan air agar steril dari bakteri.

Pengobatan tipes sebenarnya sederhana, cukup dengan antibiotik, makan teratur, istirahat cukup dan menjaga kebersihan. Namun karena sederhana di atas banyak yang mengabaikan dan tidak disiplin, padahal jika tidak disiplin mengikuti saran dokter, tipes bisa mematikan.

sumber:
www.cermati.com

Minggu, 16 Februari 2020

POWER AMPLIFIER

Mata Pelajaran : Penerapan Sistem Radio dan Televisi
Kelas XI / Genap


POWER AMPLIFIER (PENGUAT DAYA) 

Power Amplifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penguat Daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat atau memperbesar sinyal masukan. Di dalam bidang Audio, Power Amplifier akan menguatkan sinyal suara yang berbentuk analog dari sumber suara (Input) menjadi sinyal suara yang lebih besar (Output). Sumber sinyal suara yang dimaksud tersebut dapat berasal dari alat-alat Tranduser seperti Mikrofon yang dapat mengkonversikan energi suara menjadi sinyal listrik ataupun Optical Pickup CD yang mengkonversikan getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang berbentuk sinyal AC tersebut kemudian diperkuat arus (I) dan tegangannya (V) sehingga menjadi Output yang lebih besar. Besaran penguatannya ini sering disebut dengan istilah gain.
Gain yang biasanya dilambangkan dengan G dengan satuan decibel (dB) ini merupakan hasil bagi dari daya di bagian Output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk-bentuk frekuensi listrik AC. Bentuk Rumusnya adalah sebagai berikut :

G = 10 log (Pout/Pin)

Dimana :

G = Gain dalam satuan dB
Pout = Power atau daya pada bagian Output
Pin = Power atau daya pada bagian Input

Desibel adalah satuan yang menggambarkan suatu perbandingan atau Rasio. Secara definisi, Desibel yang sering disingkat dengan “dB” ini dapat diartikan sebagai “Perbandingan antara dua besaran dalam skala Logaritma”.

Sebuah Amplifier atau Penguat Daya dikatakan memiliki fidelitas tinggi (High Fidelity) apabila menghasilkan sinyal keluaran (output) yang bentuknya persis sama dengan sinyal masukan (input). Perbedaannya hanya pada tingkat penguatan pada amplitudo atau tegangannya saja. Jadi dengan kata lain, yang dimaksud dengan fidelitas adalah kemiripan bentuk keluaran hasil replika terhadap sinyal masukan.

Efisiensi pada penguat daya adalah efisiensi daya dari sebuah penguat yang dinyatakan dengan besaran rasio atau persentasi dari Output Daya dengan Input Daya. Sebuah Power Amplifier atau Penguat Daya dikatakan memiliki efisiensi tinggi atau 100% efisiensinya apabila tidak terjadi kehilangan daya pada proses penguatannya.


JENIS POWER AMPLIFIER

Penguat Daya Kelas A (Class A Power Amplifier)
Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling sederhana dan paling umum digunakan. Seperti namanya yaitu Kelas A yang artinya adalah Kelas terbaik, penguat Kelas A ini memiliki tingkat distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi dari semua kelas penguat lainnya.

Umumnya, Penguat Kelas A menggunakan transistor single (transistor bipolar, FET, IGBT) yang terhubung secara konfigurasi Common Emitter (Emitor Bersama). Letak titik kerja (titik Q) berada di pusat kurva karakteristik atau berada pada setengah Vcc (Vcc/2) dengan tujuan untuk mengurangi distori pada saat penguatan sinyal.  Penguat Kelas A ini menguatkan sinyal Input satu gelombang penuh atau 360°.

Untuk mencapai Linearitas dan Gain yang  tinggi, Amplifier Kelas A ini mengharuskan Transistor dalam keadaan aktif selama siklus AC. Hal ini menyebabkan pemborosan dan pemanasan yang berlebihan sehingga menyebabkan ketidakefisienan. Efisiensi Penguat/Amplifier kelas A ini hanya berkisar sekitar 25% hingga 50%.

Penguat Daya Kelas B (Class B Power Amplifier)
Penguat Kelas B ini diciptakan untuk mengatasi masalah efisiensi dan pemanasan yang berlebihan pada Penguat Kelas A. Letak titik kerja (Q-point) berada di ujung kurva karakteristik sehingga hanya menguatkan setengah input gelombang atau 180° gelombang. Karena hanya melakukan penguatan setengah gelombang dan menonaktifkan setengah gelombang lainnya, Penguat Kelas B ini  memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penguat kelas A. Secara teoritis, Penguatan atau Amplifier kelas B ini memiliki efisiensi sebesar 78,5%. Kelemahan pada Penguat Kelas B ini adalah terjadinya distorsi cross-over.

Penguat Daya Kelas AB (Class AB Power Amplifier)
Seperti namanya, Penguat kelas AB adalah gabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat kelas AB ini merupakan kelas penguat yang paling umum digunakan pada desain Audio Power Amplifier. Titik kerja penguat kelas AB berada diantara titik kerja penguat kelas A dan titik kerja penguat kelas B,  sehingga Penguat kelas AB dapat menghasilkan penguat sinyal yang tidak distorsi seperti pada penguat kelas A dan mendapatkan efisiensi daya yang lebih tinggi seperti pada penguat kelas B. Penguat Kelas AB menguatkan sinyal dari 180° hingga 360° dengan efisiensi daya dari 25% hingga 78,5%.

Penguat Daya Kelas C (Class C Power Amplifier)
Amplifier atau Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang dari setengah gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada Outputnya menjadi sangat tinggi. Namun Efisiensi daya pada penguat kelas C ini sangat baik yaitu dapat mencapai efisiensi daya hingga 90%. Penguat Kelas C ini sering digunakan pada aplikasi khusus seperti Penguat pada pemancar Frekuensi Radio dan alat-alat komunikasi lainnya.

Penguat Daya Kelas D (Class D Power Amplifier)
Penguat daya kelas D ini menggunakan penguatan dalam bentuk pulsa atau biasanya disebut dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM), dimana lebar pulsa ini proposional terhadap amplitudo sinyal input yang pada tingkat akhirnya sinyal PWM akan menggerakan transistor switching ON dan OFF sesuai dengan lebar pulsanya. Secara teoritis, Penguat kelas D dapat mencapai efisiensi daya 90% hingga 100% karena transistor yang menangani penguatan daya tersebut bekerja sebagai Switch Binary yang sempurna sehingga tidak terjadi pemborosan waktu saat transisi sinyal dan juga tidak ada daya yang diboroskan saat tidak ada sinyal input. Transistor yang digunakan untuk Amplifier kelas D ini umumnya adalah transistor jenis MOSFET.  Suatu Penguat Kelas D umumnya terdiri dari sebuah  generator gelombang gigi gergaji, Komparator, Rangkaian Switch dan sebuah Low Pass Filter.

Meskipun dapat menghasilkan efisiensi daya yang tinggi, Penguat Kelas D ini memerlukan sumber catu daya yang stabil dan respon frekuensi tingginya sangat tergantung pada impedansi Speaker (Pengeras Suara).



sumber
www.teknikelektronika.com


Sabtu, 15 Februari 2020

TUNER RADIO PENERIMA


Mata Pelajaran : Penerapan Sistem Radio dan Televisi
Kelas XI / Ganjil


Tuner Pada Sistem Radio Penerima

Tuner adalah subsistem yang menerima transmisi frekuensi radio (RF) seperti siaran radio dan mengubah frekuensi pembawa yang dipilih dan bandwidth terkait menjadi frekuensi tetap yang sesuai untuk diproses lebih lanjut, biasanya karena frekuensi yang lebih rendah digunakan pada output. Transmisi siaran FM / AM biasanya mengumpan frekuensi menengah ini (IF) langsung ke demodulator yang mengubah sinyal radio menjadi sinyal frekuensi audio yang dapat dimasukkan ke dalam amplifier untuk menggerakkan pengeras suara .

Tuner paling sederhana terdiri dari sebuah induktor dan kapasitor yang terhubung secara paralel, di mana kapasitor atau induktor dibuat menjadi variabel. Ini menciptakan sirkuit resonansi yang merespons arus bolak-balik pada satu frekuensi. Dikombinasikan dengan detektor , juga dikenal sebagai demodulator (dioda D1 di sirkuit), itu menjadi penerima radio paling sederhana, sering disebut set kristal .

Model yang lebih lama akan mewujudkan penyetelan manual dengan menggunakan kapasitor variabel yang dioperasikan secara mekanis. Seringkali beberapa bagian akan disediakan pada kapasitor tuning, untuk menyempurnakan beberapa tahap dari penerima secara bersamaan, atau untuk memungkinkan peralihan di antara pita-pita frekuensi yang berbeda. Metode selanjutnya menggunakan potensiometer yang memasok tegangan variabel ke dioda varactor di osilator lokal dan sirkuit tangki tuner ujung depan, untuk penyetelan elektronik.

Penala radio modern menggunakan penerima superheterodyne dengan penyetelan dipilih dengan menyesuaikan frekuensi osilator lokal. Sistem ini menggeser frekuensi radio yang diinginkan menjadi frekuensi tetap sehingga dapat disetel dengan filter jalur -frekuensi-tetap. Masih kemudian, metode loop terkunci fase digunakan, dengan kontrol mikroprosesor .

Dalam penerima radio mandiri untuk audio, sinyal dari detektor setelah tuner dijalankan melalui kontrol volume dan ke tahap penguat. Penguat memberi makan speaker internal atau headphone. Dalam komponen tuner dari sistem audio (misalnya, sistem kesetiaan rumah yang tinggi atau sistem alamat publik di gedung), output dari detektor dihubungkan ke sistem eksternal yang terpisah dari amplifier dan speaker.

Pita FM audio siaran ( 88 - 108 MHz di sebagian besar negara) memiliki frekuensi sekitar 100 kali lebih tinggi daripada pita AM dan menyediakan ruang yang cukup untuk bandwidth 50 kHz. Bandwidth ini cukup untuk mentransmisikan kedua saluran stereo dengan hampir seluruh jangkauan pendengaran . Terkadang, subcarrier tambahan digunakan untuk transmisi audio atau data yang tidak terkait. Sinyal audio kiri dan kanan harus digabungkan menjadi satu sinyal yang diterapkan pada input modulasi pemancar; ini dilakukan dengan menambahkan sinyal subcarrier yang tidak terdengar ke sinyal siaran FM. Stereo FM memungkinkan saluran kiri dan kanan untuk ditransmisikan. Ketersediaan stereo FM, pita siaran VHF yang lebih tenang, dan kesetiaan yang lebih baik mengarah ke spesialisasi siaran FM dalam musik, cenderung meninggalkan siaran AM dengan materi kata-kata yang diucapkan.



Sumber:
www.en.wikipedia.org