Kelas XI
TEKNOLOGI TELEVISI
Pesawat Televisi
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.
Gambar dan Suara
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.
TELEVISI HITAM PUTIH
Fungsi dari masing-masing blok di atas adalah:
1. Antena, menerima sinyal dari pemancar, tergantung frekuensi pemancar, terdapat antena untuk VHF (Very High Frequency) 47Mhz - 68 Mhz, 174 Mhz - 238 Mhz dan UHF (Ultra High Frequency) 470 Mhz - 790 MHz.
2. Pemilih kanal (tuner), mendapat sinyal dari antena, dipilih frekuensi pemancar yang diinginkan. Sinyal berfrekuensi tinggi diperkuat dan diubah frekuensinya menjadi frekuensi antara. Frekuensi antara gambar sebesar 38,9 Mhz dan frekuensi antara suara sebesar 33,4 MHz.
3. Penguat frekuensi antara (IF), sebuah penguat selektif menguatkan frekuensi antara yang dihasilkan oleh tingkat sebelumnya.
4. Penguat demodulator gambar (demodulator AM) diperoleh kembali sinyal gambar dan frekuensi antara suara 5,5 Mhz. Frekuensi ini diperoleh dari selisih antara 38,9 MHz - 33,4 MHz = 5,5 MHz.
5. Penguat gambar, merupakan penguat dengan daerah frekuensi lebar 0 – 5 Mhz, menguatkan sinyal gambar lebih lanjut sehingga mampu mengendalikan tabung gambar.
6. Frekuensi antara suara dikuatkan dalam penguat frekuensi antara suara yang ditala pada Frekuensi tengah (frekuensi antara) 5,5 MHz.
7. Untuk mendapatkan suara, maka frekuensi antara suara 5,5 Mhz dimasukkan dalam demodulator FM.
8. Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal frekuensi rendah yang dihasilkan demodulator FM, sehingga mampu menggerakkan loudspeaker.
9. AGC (automatic Gain Control) menghasilkan tegangan untuk mengatur penguatan penguat antara dan mengatur redaman pada rangkaian masukan (pemilih kanal).
10. Penyaring pulsa menyaring pulsa penyerempak yang ikut dipancarkan bersama sinyal gambar oleh pemancar.
11. Pemisah pulsa memisahkan pulsa penyerempak vertikal dengan pulsa penyerempak horisontal.
12. Generator vertikal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji dengan frekuensi 50 Hz, dan diserempakan langsung dengan pulsa vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.
13. Tingkat akhir vertikal menguatkan arus gigi gergaji yang dihasilkan oleh generator vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.Pembelok vertikal, mendapat tegangan/arus gigi gergaji bertugas membelokkan sinar secara vertikal.
14. Penyama fasa menyamakan antara fasa gelombang gigi gergaji yang dibangkitkan generator horisontal dengan pulsa horisontal yang diterima.
15. Generator horisontal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji untuk pembelokan horisontal/baris diperlukan tegangan berfrekuensi 15.625 Hz.
16. Tingkat akhir horisontal menguatkan arus gigi gergaji berfrekuensi 15.625 Hz, sehingga mampu mencatu kumparan pembelok horisontal.
17. Bagian tegangan tinggi menaikkan tegangan rendah menjadi tegangan tinggi arus searah (14 - 18 kV untuk anoda tabung hitam putih, 25 kV untuk anoda tabung warna). Tegangan rendah diperoleh dari tingkat akhir horisontal. Pembelok horisontal bertugas membelokkan sinar secara horisontal.
18. Tabung gambar mengubah sinyal listrik gambar menjadi gambar.
19. Loudspeaker mengubah sinyal listrik suara menjadi suara.
20. Catu daya, mencatu tegangan kerja setiap blok.
TELEVISI WARNA
Penerima televisi warna merupakan penyempurnaan dari penerima televisi hitam putih dengan menambahkan bagian warna. Untuk memudahkan mengenali bagian-bagian dari rangkaian penerima televisi warna maka digambarkan rangkaian blok televisi warna bagian pengolah warna seperti gambar di bawah:
Prinsip kerja masing-masing blok:
1. Penguat pelewat jalur (penguat band pass), untuk memperkuat dan menyaring sinyal Sub pembawa warna 4,43 + 0,5 Mhz . Juga sebagai pengoreksi cacat respons frekuensi dari sinyal sub pembawa warna, pengontrol kroma otomatis, pemati warna dan kejenuhan kroma.
2. Rangkaian penambah, menjumlahkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat jalur dan rangkaian penunda dari hasil penjumlahan tersebut keluar sinyal U.
3. Rangkaian pengurang, mengurangkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat jalur dan rangkaian penunda dari hasil pengurangan didapat sinyal V.
4. Rangkaian switching (penukar) fasa 180? berfungsi untuk menukar polaritas sinyal V pada tiap pergantian garis horisontal.
5. Rangkaian penguat U dan penguat V, berfungsi untuk memperkuat level amplitudo sinyal U dan sinyal V.
6. Demodulator B-Y, sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal B-Y dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna B.
7. Demodulator G-Y, dicampurkan sinyal B-Y dan R-Y untuk mendapatkan sinyal G-Y , sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal G-Y dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna G.
8. Demodulator R-Y, diberikan kembali sinyal pembawa dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna R.
9. Rangkaian keluaran sinyal krominan (Penguat output video B,G,R) mematriks sinyal warna dengan sinyal luminan dari penguat gambar, hingga dihasilkan tiga sinyal warna primer dan kemudian sinyal ini diperkuat hingga mencapai tegangan yang cukup untuk mengendalikan tabung gambar.
10. Penguat burst, memperkuat sinyal burst dari pemancar untuk menyinkronkan osilator 4,43 MHz.
11. Rangkaian deteksi fasa, untuk mendeteksi fasa perubahan sinyal V + 135? dan - 135? terhadap sumbu UB-Y.
12. Rangkaian deteksi 1/2 frekuensi horisontal, untuk mendeteksi polaritas sinyal V dengan cara membangkitkan sinyal-sinyal diskriminasi dalam setiap dua garis perubahan horisontal. Sinyal-sinyal ini diberikan ke rangkaian FF dan switching fasa 180?.
13. Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2 H untuk menjalankan rangkaian switching fasa 180?.Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2 H untuk menjalankan rangkaian switching fasa 180?.
14. Osilator 4,43 Mhz, untuk membangkitkan sinyal 4,43 MHz sebagai pembawa sinyal gambar.
Tugas 12052020